PENGENALAN JENIS DAN VARIETAS UNGGUL NILAM
Tanaman
Nilam
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Lamiales
Famili : Labiateae
Genus : Pogostemon
Spesies : Pogostemon cablin Benth.
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Lamiales
Famili : Labiateae
Genus : Pogostemon
Spesies : Pogostemon cablin Benth.
Di Indonesia
terdapat tiga jenis nilam yang dapat dibedakan dari ciri morfologi atau
keragaan luar, kandungan dan kualitas minyak serta ketahanan terhadap cekaman
biotik dan abiotic.
Tanaman Nilam |
Jenis-jenis tanama nilam
1. Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth
/ Syn. P. patchouli Pellet)
à tidak berbunga, paling luas sebarannya, banyak
dibudidayakan, kadar & kualitas minyak lebih tinggi
dari jenis lain
à tidak berbunga, paling luas sebarannya, banyak
dibudidayakan, kadar & kualitas minyak lebih tinggi
dari jenis lain
2. Nilam Jawa/nilam kembang (P. heyneanus Benth)
à tidak bernilai komersial, tahan cekaman biotik dan
abiotik
à tidak bernilai komersial, tahan cekaman biotik dan
abiotik
3. Nilam sabun (P. hortensis Becker)
à tidak berbunga, digunakan untuk rumah tangga
à tidak berbunga, digunakan untuk rumah tangga
Nilam Jawa
Nilam Jawa
(P. heyneanus Benth.)
- Asal India
- Kadar
minyak rendah (< 2%)
- Permukaan
daun kasar
- Ujung
daun meruncing
- Tepi daun
bergerigi runcing
-
Toleran terhadap penyakit
-
Tahan
terhadap cekaman abiotik
Nilam Aceh
Nilam Aceh
(P. cablin Benth.)
- Asal Filipina/Malaysia
- Kadar
minyak tinggi (> 2%)
-
Permukaan daun halus
- Ujung
daun runcing
- Tepi
daun bergerigi tumpul
KERAGAAN TANAMAN NILAM INDONESIA
•
Rata-rata
produksi : terna basah 30 ton/ha/th, terna kering ± 6
ton/ha/th,
•
Rendemen
minyak 2 - 2,5 % (120 - 150 kg
minyak/ha/th)
•
Umumnya
petani menanam jenis nilam yang kurang jelas asalnya atau disebut jenis lokal.
•
Harga
minyak nilam berfluktuasi antara: Rp.250.000
– 1.200.000 ,-/kg.
•
Fluktuasi
produksi dan harga minyak nilam disebabkan oleh: Permintaan dunia, nilai rupiah
dan ketidak stabilan pasokan: perubahan iklim (kekeringan, hujan)serangan
penyakit
•
Minyak Nilam
Luas areal
(Ha), produksi (Ton), produksi (kg/ha) dan Jumlah petani (KK)
Tahun
|
Luas areal
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
Produksi
Kg/ha
|
Jumlah petani (KK)
|
2007
|
22.150
|
2.546
|
115
|
35.561
|
2008
|
22.132
|
2.062
|
93
|
-
|
2009
|
24.535
|
2.779
|
113
|
65.313
|
2010
|
24.672
|
3.357
|
136
|
65.518
|
2011
|
24.718
|
3.872
|
157
|
65.651
|
2012
|
29.381
|
3.300
|
144
|
-
|
2013
|
29.783
|
3.347
|
145
|
-
|
Sumber:
Ditjenbun, 2014
Luas
areal (Ha) dan produksi (Ton), nilam di daerah pengembangan di Indonesia
|
|
Luas
Areal (ha)
|
Produksi (ton)
|
||||
2011
|
2012
|
2013
|
2011
|
2012
|
2013
|
||
1
|
Aceh
|
3,859
|
3,848
|
2,656
|
206
|
164
|
172
|
2
|
Sumatera Utara
|
852
|
842
|
857
|
120
|
175
|
154
|
3
|
Sumatera Barat
|
2,732
|
2,735
|
2,635
|
399
|
201
|
178
|
4
|
Jambi
|
1,714
|
1,725
|
1,741
|
0
|
141
|
198
|
5
|
Sumatera Selatan
|
597
|
538
|
297
|
50
|
22
|
10
|
6
|
Lampung
|
246
|
177
|
161
|
39
|
35
|
35
|
7
|
Jawa Barat
|
1,158
|
1,331
|
1,178
|
176
|
208
|
218
|
8
|
Jawa Tengah
|
3,374
|
337,358
|
2,805
|
486
|
187
|
166
|
9
|
DIY
|
46
|
58
|
64
|
2
|
3
|
4
|
10
|
Jatim
|
6,742
|
6,757
|
6,460
|
687
|
706
|
200
|
11
|
Bali
|
16
|
27
|
33
|
3
|
1
|
2
|
12
|
NTT
|
38
|
55
|
58
|
4
|
7
|
7
|
13
|
Kalbar
|
|
|
|
0
|
184
|
0
|
14
|
Kalsel
|
101
|
65
|
4
|
5
|
68
|
0
|
15
|
Kaltim
|
224
|
50
|
53
|
13
|
60
|
3
|
16
|
Sulteng
|
3,384
|
4,181
|
4,542
|
402
|
93
|
257
|
17
|
Sulsel
|
1,723
|
4,066
|
3,368
|
124
|
127
|
334
|
18
|
Gorontalo
|
0
|
154
|
198
|
0
|
25
|
5
|
19
|
SulBar
|
1,602
|
1,012
|
1,000
|
11
|
0
|
155
|
20
|
Maluku Utara
|
206
|
161
|
117
|
14
|
318
|
0
|
Sumber :
Pusdatin (2014)
Varietas unggul nilam
Tanaman
nilam sebagai penghasil minyak atsiri dipengaruhi oleh faktor penting penentu
keunggulan yakni:
a) produksi, kadar dan mutu minyak,
b) ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar dan mutu minyak nilam adalah genetik (jenis), budidaya, lingkungan, panen dan pasca panen.
a) produksi, kadar dan mutu minyak,
b) ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar dan mutu minyak nilam adalah genetik (jenis), budidaya, lingkungan, panen dan pasca panen.
Th. 2005
dilepas 3 varietas unggul yaitu Tapak Tuan, Lhokseumawe dan Sidikalang.
Ke-tiga varietas yang mempunyai keunggulan:
1. Tapak Tuan : produksi dan kadar patchouli alkohol tinggi.
2. Lhokseumawe : kadar minyak tinggi.
3. Sidikalang : toleran terhadap penyakit layu bakteri dan nematoda.
Th. 2013 dilepas 2 varietas unggul yaitu Patchoulina 1 dan Patchoulina 2
Ke-dua varietas mempunyai keunggulan: Ketahanan terhadap penyakit layu bakteri (R. olanacearum)
Ke-tiga varietas yang mempunyai keunggulan:
1. Tapak Tuan : produksi dan kadar patchouli alkohol tinggi.
2. Lhokseumawe : kadar minyak tinggi.
3. Sidikalang : toleran terhadap penyakit layu bakteri dan nematoda.
Th. 2013 dilepas 2 varietas unggul yaitu Patchoulina 1 dan Patchoulina 2
Ke-dua varietas mempunyai keunggulan: Ketahanan terhadap penyakit layu bakteri (R. olanacearum)
Varietas Tapak Tuan
·
produktivitas
terna (daun basah): 41,59-64,67 ton/ha,
·
produksi
minyak: 234,89-583,26 kg/ha relatif tinggi
·
daya
adaptasi yang luas, pangkal batangnya
hijau
·
dengan
sedikit ungu.
Varietas Lhokseumawe
·
produktivitas
terna 42,59 – 64,67ton/ha,
·
produksi
minyak 273,49-415,65 kg/ha cukup tinggi dan
·
kemampuan
adaptasi luas, pangkal batang agak ungu
Varietas Sidikalang
·
produktivitas
terna: 31,38-80,37ton/ha,
·
produksi
minyak : 176,47-464,442 kg/ha relatif tinggi,
·
daya
adaptasi yang luas, dan
·
relatif
tahan terhadap nematoda dan penyakit layu.
·
pangkal
batang ungu tua
VARIETAS NILAM, 2013:
Patchoulina 1
Keunggulan: Kadar Pathouli Alkohol (PA) 32,53 ± 3,81%,
Produksi minyak 356,37 + 13,76 ton/ha/th, Kadar minyak : 2,85 + 0,57%, Produksi
terna basah 36,52 + 10,13 ton/ha/th, Produksi terna kering angin 12,67 + 3,34 ton/ha/th., Tahan terhadap penyakit
layu bakteri
Patchoulina 2
Keunggulan:
Kadar Pathouli Alkohol (PA) 32,31 ± 3,81%, Produksi minyak 343,22 + 13,76
ton/ha/th, Kadar minyak : 2,78 + 0,57%, Produksi terna basah 37,73 + 10,13
ton/ha/th, Produksi terna kering angin
12,56 + 3,34 ton/ha/th., Tahan terhadap penyakit layu bakteri
KESESUAIAN LAHAN DAN IKLIM UNTUK NILAM
Lahan dan
iklim sangat mempengaruhi produksi dan kualitas minyak nilam, terutama ketinggian
tempat dan ketersedian air karena nilam adalah jenis tanaman yang membutuhkan
air yang cukup.
Jenis tanah
Latosol, Andosol, Regosol, tumbuh bagus pada tanah yang gembur dengan humus tinggi Nilam sangat
peka terhadap kekeringan (heavy drinker),
maka jika kemarau panjang setelah masa panen dapat menyebabkan tanaman mati.
Kedalaman
air tanah > 100 cm, air tanah > 75 cm, pH 5-7
Curah hujan
1750-3500 mm/tahun, hari hujan >100, bulan basah >7 bln, kelembaban udara
70-90%.
Lahan yang
akan ditanam nilam harus bebas dari penyakit layu bakteri dan budok
Tanaman Nilam
4/
5
Oleh
Unknown